Cuci Mata dan Piknik Asik di Pantai Goa Cemara



Pada liburan lebaran kali ini saya dan adik-adik tidak pulang kampung. Jika  tahun sebelumnya lebaran bersama keluarga, sekarang kami hanya berempat adik kakak. Untungnya, sepupu dan sahabat saya juga tidak pulang sehingga tetap ramai di Jogja. Kami sepakat menghabiskan liburan jalan-jalan ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Sudah hampir 6 tahun saya di Jogja tapi semua tempat wisata masih banyak yang belum disinggahi.

Peyek alias Nofri, sahabat adik saya di tempat kerja kebetulan asli Jogja. Rumahnya tidak jauh dari kawasan Pantai Parangtritis. Berhubung kami sudah beberapa kali ke Parangtritis, Peyek memperkenalkan pantai yang masih asing dan tidak begitu familiar. Tujuan kami adalah Pantai Goa Cemara. Seperti namanya,  di lingkungan pantai ini memang ditumbuhi oleh banyak pohon cemara. Begitu sampai, saya langsung jatuh hati.


Cocok untuk piknik bersama keluarga atau sahabat

Hal pertama yang kami inginkan waktu itu adalah piknik. Rekomendasi dari Peyek sangat tepat. Pantai Goa Cemara di kelilingi oleh banyak pohon sehingga udaranya lebih adem, ada dedaunan yang rindang. Pepohonan berada sebelum bibir pantai sehingga ada tanah yang dapat diduduki dengan nyaman. Tidak langsung ke pasir.


Seperti masuk hutan dan membuat saya ingat masa kecil mendaki gunung

Pepohonan di sekitar Pantai terbilang rapat dan lebat. Saya merasa senang karena kelihatan hijau semua dan sangat indah. Menyusuri jalan dengan pohon cemara di samping kiri kanan, depan belakang membuat saya merasa seperti masuk hutan.

Sesuatu yang jarang saya rasakan selama di Jogja. Saya suka karena seolah-olah saya kembali mendaki gunung meskipun Pantai Goa Cemara itu sendiri datar. Seperti melakukan sebuah petualangan.


Pengunjungnya belum begitu ramai

Berbeda dengan Pantai Parangtritis yang sangat rame, pantai ini bisa dikatakan masih sepi. Jadi lebih santai dan jauh dari bising. Tersedia ruang yang luas dan kita bisa memilih akan mengambil tempat di mana dengan teman-teman.


Pemandangan indah dengan kapal nelayan dan mercusuar

Di beberapa sudut Pantai Goa Cemara ada beberapa kapal nelayan. Sebuah pemandangan yang belum pernah saya saksikan di Pantai Parangtritis. Menambah klasik dan kesan alami pantai. Selain itu, juga ada sebuah mercusuar dari kayu. Kami menikmati senja sambil makan di atas mercusuar tersebut dan rasanya sesuatu. Indah dan memikat.


Di Pantai Goa Cemara tidak boleh mandi

Saya bukan tipe yang suka mandi di pantai dan murni ingin menikmati angin sepoi-sepoi dari laut, jadi Pantai Goa Cemara mewujudkan harapan saya. Pantai Goa Cemara terbilang curam dan sedikit berbahaya sehingga dibuat peringatan bahwa setiap pengunjung tidak boleh mandi. Beberapa orang memanfaatkan pantai untuk memancing. Jadi, jika kamu tipe yang suka mandi di pantai, Pantai Goa Cemara kurang cocok untuk kamu.


Catatan lain seputar Pantai Goa Cemara
  • Jika kamu ingin makan tetapi tidak ingin repot membawa makanan, di sana umumnya pedagang menawarkan paket ikan bakar.  Harganya cukup terjangkau jika dibeli secara paket. Tidak jauh dari sana ada sentra pembibitan dan peternakan ikan serta udang. 
  • Boleh senang, tertawa dan bercanda tapi tetap pada tempatnya. Kami sekitar 10 orang dan mengambil tempat di salah satu sudut hutan cemara. Beberapa teman adik saya berlarian sambil membawa kayu cemara dan memukulkannya  tetapi tiba-tiba dia mengalami hal aneh. Kurang jelas apa yang terjadi karena saya tidak menyaksikan. Dia sempat tidak bisa bicara dan tangannya kaku. Katanya ada hubungannya dengan sesuatu yang ghaib. Terlepas percaya atau tidak, saya rasa kita tetap perlu menjaga sikap ketika menyatu dengan alam. 
  • Jika ingin jalan-jalan di tepi pantai siang hari, bawalah kaca mata untuk melindungi mata.  Kami pada waktu itu lebih banyak berteduh di bawah pohon yang menghadap pantai karena panasnya cukup menyengat.
  • Kalau kamu pendatang baru, sebaiknya mengunjungi dengan teman kamu yang hafal jalan atau jika sendiriusahakanlah berangkat tidak terlalu sore. Saya  hingga saat ini masih tidak ingat jalannya. Mungkin karena pertama kali berkunjung dan Peyek membawa kami jalan pintas masuk kampung ke luar kampung, jadi saya sedikit bingung. Menurut saya lebih mudah menemukan Pantai Parangtritis karena lurus saja kalau dari pusat kota. Meskipun begitu, tentu saja kamu dapat mencapainya berbekal google maps.