5 Cara Menulis Artikel Original dan Lulus Copyscape



Berhasil menghasilkan sebuah artikel original merupakan sebuah pencapaian bagi seorang penulis konten digital. Tidak semua orang pandai menulis. Begitu juga, dari mereka yang pandai menulis juga tidak semuanya mampu menghasilkan tulisan 100 % orisinil. Hal ini dapat dimaklumi karena sudah tersebarnya banyak informasi, harus diakui bahwa butuh waktu untuk mendapatkan tema yang belum pernah ditulis orang.

Sebenarnya, menulis tema yang sudah ditulis orang lain sebelumnya sah-sah saja. Hal utama yang ditekankan adalah sudut pandang yang berbeda antara satu penulis dengan penulis lain. Meskipun tema sama, hasilnya bisa berbeda dan ide mereka masing-masing juga orisinil.

Seiring dengan dunia yang serba online, sebuah artikel original dinilai setelah lulus copyscape, plagiarism checker dan software sejenisnya. Terutama bagi content writer yang tulisannya akan dipublikasikan di media online atau pun blog, membuat tulisan organik merupakan keharusan yang tidak dapat ditawar. Bagi para internet marketer, konten organik menjadi hal utama karena diyakini akan meningkatkan kepercayaan google terhadap web atau blognya.

Sebenarnya menulis tulisan yang orisinil dan lulus copyscape gampang-gampang susah. Mudah kalau sudah terbiasa dan memahami strategi. Sebaliknya, susah karena belum apa-apa sudah dianggap sulit, jarang berlatih dan mungkin juga kurang kreatifitas. Berdasarkan pengalaman saya, ada 5 cara yang dapat dipilih agar artikel original dimana tingkat kelulusan hasil plagiarisme checkernya mencapai 90 % hingga 100 % :


Pertama, menulis berdasarkan perasaan dan emosi

Sebagai manusia biasa, kita dilengkapi dengan berbagai emosi bersamaan dengan penciptaan. Saat jatuh cinta, kamu dapat menuliskan perasaan yang dirasakan baik dalam bentuk puisi atau cerita. Perasaan sedih dan marah karena sesuatu juga dapat dijadikan inspirasi dalam penulisan. 

Misal, kamu merasa marah dengan sahabat yang ternyata serigala berbulu domba. Kamu dapat menulis tema “ciri-ciri sahabat sejati atau bagaimana menghadapi dan mengenali sahabat yang berkhianat”. Perasaan sederhana dapat melatih keterampilan menulis kamu. Seiring jalan nantinya kamu akan naik tingkat dan terdorong dalam menulis tema lain. Percayalah, ide-ide akan bermunculan terus menerus.


Kedua, berdasarkan pengalaman gagal atau sukses

Seringkali kita mendengar bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Menarik hikmah dari pengalaman menjadi salah satu gerbang untuk menulis. Jauh lebih mudah menulis karena kamu mengalami suatu hal baik kegagalan maupun kesuksesan dari menciptakan tulisan yang kamu belum pernah mengalami.

Misal, kamu gagal dalam mata kuliah karena nilai makalah yang rendah. Dari kejadian ini, kamu dapat menulis “faktor-faktor penyebab nilai makalah rendah atau tips membuat makalah berbobot." Contoh lain, kamu berhasil menciptakan sebuah produk kerajinan handmade dan kamu kemudian menuliskan langkah dan tahap pembuatannya dari A-Z.


Ketiga, menulis berdasarkan kejadian di lingkungan sekitar 

Ide dalam menulis sebenarnya berserakan di mana-mana, hanya saja kita yang kadang tidak mengenali. Kamu tentu keluar rumah setiap hari. Dalam perjalanan ke kampus, pasar atau ke tempat tertentu pasti ada kejadian yang dapat kamu tuliskan.

Misal, seorang penumpang menjadi korban copet ketika kamu naik angkutan umum. Kamu dapat menulis “ tips aman naik angkutan umum”. Saat kamu ke pasar, kamu melihat seorang penjual yang laris manis dagangannya. Setelah kamu mengamati sesaat, kamu tahu alasan kenapa pembelinya banyak. Hal ini dapat menjadi bahan penulisan seperti “ tips sukses berdagang atau bagaimana menarik pelanggan”.


Keempat, menulis liputan langsung di lapangan

Menulis dengan dukungan bahan hasil wawancara di lapangan membutuhkan perencanaan. Sebelum dimulai, harus memiliki beberapa daftar pertanyaan yang akan diajukan agar liputan berjalan sesuai target. Informasi harus digali secara lengkap dan akurat. Ini jika kamu meliput sebuah instansi dan hal resmi.

Namun, kamu ingin menulis hal yang bersifat ringan juga tidak salah. Misal, kamu meliput produksi sebuah brand makanan, event hari besar keagamaan dan lainnya. Kamu dapat melaporkannya untuk blog atau media tempat kamu bekerja menulis. Langkah ini sangat direkomendasikan karena artikel original yang dihasilkan dari liputan tidak perlu dipertanyakan lagi. 


Kelima, mengarang cerita fiksi

Bagi kamu yang memiliki kreatifitas tingkat tinggi dan suka berimajinasi, kamu dapat menciptakan sebuah karangan. Kamu tentukan ide cerita, tokoh dan alurnya. Setelah selesai, bisa menghasilkan artikel original asalkan ide-idenya tidak mencontoh punya orang lain.

Masih banyak tema tulisan yang dapat ditulis dengan hasil yang orisinil seperti pendidikan, relationship, traveling, berbisnis dan lainnya. Tergantung apa niche blog atau kecenderungan kamu dalam berbagi manfaat melalui tulisan.

Artikel original atau disebut juga tulisan orisinil sudah jelas bukan sekedar copot sana, copot sini. Tulisan berkualitas yang isinya juga dapat dipertanggungjawabkan. Bukan meniru atau mengambil karya orang lain dan mengakuinya sebagai tulisan sendiri. Lebih baik menulis sesuai dengan kemampuan dan apa adanya karena copy paste merupakan tanda penulis yang miskin imajinasi. Setuju ya? []