Content Writer, Konten Viral dan Pemasaran Digital





Terjun Tidak Sengaja dalam Penulisan Konten


Saya tidak pernah terpikir sebelumnya kalau pengalaman menulis naskah buku untuk penerbitan dan penulis lepas membawa saya pada pengalaman lain tak terduga. Di awal tahun 2014 silam, saya mendapatkan kesempatan menjadi penulis artikel tetap secara freelance di beberapa portal milik sebuah perusahaan media di Makassar, Sulawesi. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang dokter yang pakar dalam internet marketing dan dikabarkan memiliki sekolah khusus blogging pertama di Asia. 


Saya pun kemudian mulai mengenal istilah profesi baru yaitu digital content writer yaitu seorang penulis konten untuk portal media informasi online atau media digital lainnya. Sejak hari itu saya jatuh cinta dengan bidang ini karena menurut saya setingkat lebih maju. Dari perusahaan inilah saya kemudian bisa mengenal berbagai istilah pekerjaan dalam dunia digital seperti remote working, work from home (WFH) dan digital nomad. Pada saat itu, 100 % saya bekerja di perusahaan tersebut online. 


Di perusahan ini, saya dipercaya mengisi beberapa niche portal dan blog serta telah menyelesaikan lebih dari 1.000 artikel dalam 15 bulan.  Asyiknya, aktifitas tersebut bisa saya jalankan di samping kesibukan saya menulis naskah buku dengan klien beberapa penerbit di Yogyakarta dan menulis naskah buku impian saya sendiri.


Begitu juga, saya kemudian mendapat kesempatan dari beberapa internet marketer dan berhasil menyelesaikan job menulis konten lebih dari 500 artikel dalam 7 bulan. Hingga tulisan ini ditulis, alhamdulillah saya sudah menyelesaikan hampir 2.000 artikel untuk klien-klien saya. Dalam hal ini saya tidak bekerja sendiri melainkan memiliki beberapa tim penulis.


Pada umumnya, klien saya seorang profesional  seperti dokter, pelaku penerbit online, blogger atau pengusaha yang membutuhkan bantuan penulisan artikel untuk update blog pribadi, profil website atau blog bisnis mereka. Dipercaya dan telah menulis ribuan artikel untuk beberapa klien tidak lantas membuat saya berpuas diri. Justru semakin tertantang untuk terus berlatih menulis dan meningkatkan skill yang dibutuhkan sebagai penulis konten.


Pada suatu kesempatan, saya tidak sengaja bertemu dengan sebuah blog yang tulisannya dibagikan oleh ratusan pembaca dan juga sebuah tulisan di media sosial dengan jumlah share hingga belasan ribu. Bukan sekedar viral, orang-orang sering menyebut kalau tulisan si penulis tersebut isinya "daging" semua alias sangat bermutu. Dari hal ini saya kemudian termenung, jika di dalami lebih lanjut  penulis konten ternyata tugasnya tidak cukup hanya :

  1. Memahami etika menulis dan kaidah jurnalistik
  2. Berlatih membuat tulisan yang jelas, enak dibaca dan akurat
  3. Menulis artikel yang orisinil/organik/ lulus copyscape
  4. Mengenali SEO dan menulis artikel dengan keyword khusus 
  5. Mampu membuat judul menarik sesuai niche yang diminta
  6. Bisa menulis artikel review produk/jasa

Konten viral yang tidak sengaja saya akses tersebut membuat mata saya terbuka lebar sekaligus menjadi tantangan bagi saya ke depannya. Satu pelajaran penting bahwa sesungguhnya ketika mendalami bidang content writer, selain memenuhi 6 kriteria di atas seorang penulis juga dituntut mampu :

     7. Menulis konten viral



Mengapa demikian?



Konten adalah 'Jantung" Pemasaran Digital


Sebuah konten bisa dikatakan sebagai strategi pemasaran utama saat ini, bagian yang paling menentukan dalam marketing online. Sebagus apapun sebuah brand, perusahaan atau pun program kalau tidak berhasil dalam pemasaran, maka akan sulit dikenal masyarakat. Di zaman memasuki revolusi industri 4.0 saat ini, digital marketing merupakan pintu gerbang melebarkan sayap bisnis secara global. Konten dalam pemasaran pun memiliki kedudukan penting. 


Konten tersebut umumnya terbagi pada dua jenis yaitu berbentuk tulisan dan video. Berhubung saya pekerjaannya di bagian penulisan, maka  di artikel ini saya lebih cenderung membahas konten berupa tulisan (content creator). Bukan konten video yang biasanya dibuat oleh video creator


Meski demikian, kalau kedua jenis konten tersebut digabungkan secara maksimal maka akan terbentuk sebuah kekuatan yang lebih besar. Pemasaran sebuah brand menjadi jauh lebih luas dan mampu menjangkau target konsumen yang lebih banyak. 


Semakin viral sebuah konten, maka akan semakin tinggi rating sebuah kabar, berita atau informasi. Ini berarti, konten viral akan membuat lalu lintas website menjadi padat. Visitor baru berdatangan dari berbagai arah dan mendorong kenaikan income baik berupa hasil iklan dari publisher atau pun transaksi penjualan sebuah produk.


Untuk membangun sebuah konten viral ini, seyogianya tidak hanya menjadi tugas seorang penulis konten tapi terhubung dengan bagian pemasaran di media sosial, pihak desain maupun editor. Sebagai sebuah usaha mencapai target yang tinggi, beberapa pihak pun dituntut harus bersinergi.


Khusus penulis konten tugas rumahnya adalah bagaimana mampu menyediakan isi artikel yang layak untuk dibagi, menarik, membuka cakrawala, mengundang rasa ingin tahu pembaca dan kaya manfaat. Jika seorang penulis mampu menghandle sebuah progress untuk menciptakan konten viral, tidak pelak lagi mereka akan dielu-elukan oleh internet marketer, e-commerce dan media daring.


Jika lihai dan ahli dalam membuat konten viral bermutu, seorang penulis pasti akan kebanjiran proyek menulis. Bahkan pemilik perusahaan media, blogger dan internet marketer  akan berani membayar keterampilannya dengan harga mahal. Konten viral bagian terpenting dalam memasarkan produk dan bisnis di zaman digital.



Konten Viral Bermutu, Sebuah Perjuangan Berkesinambungan


Bisa dikatakan tidak banyak penulis yang memiliki kapasitas skill seperti ini karena butuh perjuangan ekstra untuk cakap. Keterampilan menulis seperti itu kudu selalu diasah terutama bagi pemula dan bukan ahli. Bahkan belajar creative writing hingga ilmu story telling dalam pemasaran pun turut berperan penting. 


Jika berhasil menghasilkan konten viral, tugas selanjutnya adalah bagaimana dapat menciptakan konten viral terus menerus. Tentu ini sebuah usaha yang sistematis dan tidak terjadi secara instan. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali hingga setiap hari. 


Konten viral bukanlah sembarang konten atau asal menyediakan tulisan. Mungkin banyak konten yang menjadi trending topic tapi kadang isinya hoax, fitnah dan informasi lain yang tidak mendidik. Bagi seorang penulis yang berorientasi nilai (value), bagi mereka menulis bukanlah sekedar mendapatkan bayaran dan mengembangkan bakat tetapi harus memegang moral dan rambu-rambu yang ada. Memang ini kembali kepada pribadi dan nurani penulis itu sendiri.


Saya sendiri sangat terkesan dengan konten viral untuk menambah wawasan dan kreatifitas dalam menulis. Saya begitu penasaran bagaimana cara kerja sebuah tulisan atau artikel dapat menyebar secara luas dalam waktu yang singkat. Dalam beberapa kesempatan di waktu luang, saya berlatih dan mencari jawaban dari rasa penasaran saya. 


Terlebih hal tersebut secara tidak langsung berkaitan dengan bidang digital technopreneur yang menarik perhatian saya dalam beberapa waktu terakhir. Akhirnya, saya pun mulai berlatih. Namun, target saya bukanlah viral di media sosial melainkan di mesin pencari. Saya mendalami bagaimana menulis konten SEO (search engine optimization) karena memiliki artikel yang populer di mata mbah Google sangat menantang dan menarik bagi saya.


Dari trial error menulis konten tersebut, saya menyadari bahwa memang membutuhkan kreatifitas tinggi untuk berhasil dan harus dibangun dengan ide yang sistematis. Tidak cukup berbekal pengalaman menulis saja tapi ada ilmu riset keyword dan mengenal dasar pemasaran digital. Untuk mencapainya, butuh waktu yang tidak singkat karena tidak instan. Terlepas dari hal di atas, jika ingin menjadi penulis konten yang sebenarnya dan expert di dalamnya, berlatih membuat konten viral secara kontiniu adalah sebuah pilihan yang mutlak. Kemestian yang tidak dapat ditawar.


Saya rasa tidak hanya saya, setiap digital content writer wajib belajar. Bukan hanya untuk kelangsungan karier menulis semata tapi untuk menemukan jati diri dalam menulis. Jika sebuah artikel mengandung nilai kebaikan, kemudian dibagikan plus bermanfaat oleh banyak orang, bukankah itu sebuah keberhasilan dalam menulis dan kemenangan dalam menyampaikan pesan?


Bagi penulis sejati, konten viral bukan sebuah harapan akan dikenal sebagai penulis handal. Bukan juga agar pundi-pundi terus membengkak. Namun,  sebuah kepuasan batin menjadi seorang penulis. Bentuk dedikasi, eksistensi dan passion dalam dunia tulis menulis itu sendiri. []


Denpasar, Agustus 2016